وَاطْلُبْ
لِعِلْمِ ثُمَّ لَقِّنْهُ الوَرَى عَظَّمْ
كَلَامَ الرَّبِّ وَاطْهُرْ تُعْصَمُ
Barang
siapa mengagungkan dan memulyakan Al-Quran (عَظَّمْ
كَلَامَ الرَّبِّ), dan orang tersebut sedang mambaca
Al-Quran, haruslah ia dalam keadaan bersuci, tidak boleh memegang Al-Quran
kecuali dalam keadaan suci, bersiwaklah dan membersihkan sela-sela gigi ketika
hendak membaca Al-Quran, dan berniatlah untuk membaca Al-Quran sambil duduk jikalau
tidak dalam selain solat. Dan janganlah bergerak-gerak dan sedang mengenakan
pakaian walaupun merapih-rapihkannya (jika sedang membaca Al-Quran), karena
sesungguhnya engkau sedang berbicara dengan Robb mu, dan menghadaplah ke arah
qiblat ketika sedang membaca Al-Quran. Sebaiknya berkumur-kumur bilamana akan
memulai, tahanlah jika menguap karena mengantuk ketika sedang mambaca Al-Quran,
sebaiknya membaca dengan ringan hati dan tartil, dan bacalah setiap hurup
sesuai dengan haq-haqnya masing-masing hurup (sesuai makhrojnya).
Dan
janganlah meninggalkan Al-Quran berserakan ketika menyimpannya, jangan menyimpan
sesuatu pun di atas Al-Quran dari kitab-kitab lain, sehingga Al-Quran itu
pertama berada paling atas dari semua kitab-kitab.
Jangan
menyimpan Al-Quran didalam pangkuan ketika sedang membacanya, atau simpanlah
sesuatu benda (contoh; papan) diantara tangan, jangan menyimpannya langsung di
atas bumi / lantai, jangan dicampur / disimpan dari papan yang ada ludahnya,
sebaliknya papan tersebut dicuci dahulu dengan air.
Jangan
membaca Al-Quran di pasar dan jangan juga di rumah yang sedang ramai dan
rumahnya orang bodoh (tidak mengerti).
Sebaiknya
jangan menuangkan / mencuci / membasuh takala membasuh dengan tulisan Al-Quran (yang
direndam dalam air) dengan maksud untuk menyembuhkan orang yang sakit di tempat
yang ada najisnya dan tempat yang kotor, akan tetapi sebaiknya di tempat yang
sepi di atas bumi dalam sebidang tanah yang belum pernah dijamah oleh manusia,
atau menggali lubang di dalam suatu tempat yang masih suci, sampai menuangkan
air tersebut untuk badannya orang yang sakit tadi di atas lubang untuk kemudian
mengerjakan hal tadi, atau sebaiknya mengerjakannya di sungai yang besar agar
tercampur air tersebut dengan sungai, maka akan ikut mengalir bersama sungai.
Sebaiknya
bacalah kalimat Alloh di setiap-tiap tarikan nafas takala sedang menulis
Al-Quran atau meminum air yang ada rendaman ayat Al-Quran atau air yang sudah
dibacakan ayat Al-Quran.
Agungkan
lah niatnya didalam hal-hal tersebut di atas (mengagungkan Al-Quran sabagai
ayat-ayat Alloh SWT), maka sesungguhnya Alloh SWT mengabulkan atas kadar
niatnya.
Demikian
disampaikan tentang tuqilan kitab yang menerangkan tentang cabang iman ke-19
ini, mohon ma’af bila ada salah penafsiran, hal itu semata-mata dari hamba yang
dho’if dan fakir oleh ‘ilmu......
11
Muharrom 1440 H / 21 September 2018 M.
Dituqil
dari kitab : قمع التغيان
Karangan : Syekh Nawawi Albantani
Aljawi
Bab : Cabang Iman
ke-19 tentang mengagungkan dan memulyakan Al-Quran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar