Dituliskan dalam kitab Qomi’uth-thugyan yaitu Syarah dari kitab Syu’bul-Iman
Syekh Zainuddin Al-Malibariy bermazhab Al-Imam Asy-Syafi’iyu yang menerangkan
tentang cabang-cabang dari iman. Kitab ini
dikarang sudah lebih dari satu abad lalu, yang dimana pada zaman tersebut
peralatan kesenian atau pun sarana untuk bersenang-senang belum secanggih pada
saat sekarang. Tuqilan dari cabang iman yang ke-41 menerangkan sebagai berikut
:
Menjaga dari hal-hal yang terlalu
menyenangkan (bersukaria / bersenang-senang), {dikhawatirkan
terlalu terlena sehingga lupa kepada Sang Pencipta}. Adapun
hal-hal yang sudah dicegah seperti : Qimari/Qimarun
, Zamaroti/Zamarotun, Shofari/Shofarotun dan Autari/Autarun.
Adapun yang disebut Qimari/Qimarun itu adalah Judi. Maka yang
namanya judi itu adalah suatu kegiatan yang mengalihkan milik dengan cara
mengambil harta atau kepunyaan yang lainnya dalam bermacam-macam warna/corak/cara
permainan.
Adapun yang disebut Zamaroti/Zamarotun itu adalah Suling. Suling itu adalah alat untuk menyanyi yang
terbuat seumpama dari bambu.
Adapun yang disebut Shofari/Shofarotun itu adalah Gendang. Gendang
itu adalah alat untuk menyanyi yang terbuat dari kayu / cabang pohon.
Adapun yang disebut Autari/Autarun adalah alat musik bersenar
yang dikait-kaitkan, terbuat dari bahan kayu. Berarti alat musik ini
seperti gitar, biola, mandolin, harpa, dll.
Contoh permainan atau alat tersebut mungkin sudah ada pada saat kitab
Qomi’uth-thugyan ini dikarang, bagaimana dengan permainan atau pun alat-alat
permainan pada zaman sekarang yang sudah barang tentu lebih canggih...? Dan jika
hanya melihat saja atau mendengarkan saja gimana ya ganjarannya.....? Wallohu a’lamu.....
Dalam kita Ayyuhal Walad taklif
Al-Imam Abi Hamid Muhammad Bin Muhammad Al-Gozali terdapat hadist Nabi Muhammad
SAW, “Ciri-ciri masih benci / tidak suka Alloh SWT kepada seorang hamba-Nya itu
jika hamba-Nya tersebut masih melakukan hal-hal yang tidak berfaedah.”
Syekh Hujjatul Islam Muhammad
Al-Gozali menerangkan, “Sesungguhnya jika seseorang kehilangan sewaktu saja
dalam sekali diciptakan sesuatu hal dari hambanya maka pastilah bersegera
mengerjakan (melakukan) apabila panjang/lama-lama bermalasan. Barang siapa jika
umurnya sudah mencapai 40 tahun tapi kelakuan baiknya masih tidak bisa
mengalahkan kelakuan jeleknya, maka celakalah ia dan masuk neraka.... na’udzubillah.....
(ini adalah kifayah kepada yang sedang mencari ilmu; agama).
Semuanya kita hanya pasrah dan
bertawakkal ke pada Alloh SWT, laa haola wal quwwata illaa billah...
Dari semua penuturan atau
pengartian dari tuqilan tersebut, apabila salah itu datangnya dari saya yang
dho’if, dan apabila benar itu adanya dari Alloh SWT.......
Jum’at, 16 Dzulqo’idah (hapit) 1437
H / 19 Agustus 2016
Dituqil dari :
kitab Qomi’uth-thugyan karangan Syekh Nawawi Al-Bantani, dan kitab Ayyuhal walad